This is a thousand of poem that I write for you.
But I still felt that I failed to explain,
How nice you are
How beauty you are
How your shadow closing my eyes
How your voice closing my ear
How your heart closing my mind
So I create the poem in my heart
The poem that created by rhyme of love
The poem that wrote by the tears of happiness
And the poem that can only be understood by you
Love from the deepest heart
(Ronia)
Selasa, 20 September 2011
Jumat, 02 September 2011
Surat untuk kekasih...
berkali kali kau tanya padaku seberapa besar cintaku
cintaku padamu, kau tahu
seperti persahabatan Li Po dan Tu Fu
lebih dari hi heel pada tumitnya
lebih cinta William Blake kepada mawarnya
seperti sepatu kanan kepada sepatu kiri
sebenci lorong kepada sepi
cintaku padamu
lebih pintar daripada angsa yang ingin terbang
lebih sabar dari pandai besi
yang mengasah linggis menjadi pedang
seperti orang gila,
malam malam aku bersumpah pada bulan
pada matahari yang memberi cahya padanya
pada bintang yang ada di atas kepalaku
di samping
di bawah
dan dimana saja karna kuyakin ia mengelilingi bumi
tanya saja pada Copernicus
pada Galileo
cintaku ku padamu : bulat adanya!
(SS)
sayank, aku menulis puisi.. walau ini bukan karanganku, tetapi cukup mewakili apa yang aku rasakan padamu.
berapa lama kita sudah bersama? berapa ribu kata yang pernah terucap? kata2 manis, sumpah serapah, hingga rayuan gombal...
masih tega saja kau sakiti aku?
sudah berapa waktu ku gunakan untukmu?
berapa banyak darah ku krbankan untukmu?
masih tega saja kau sakiti aku?
bahkan aku lupa, adakah waktu yang tersisa untuk diriku sendiri...
bahkan aku lupa, adakah ruang kosong yang tersisa untuk memikirkan selain dirimu..
masih saja kau sakiti aku??
semua telah kulakukan untukmu, kumanjakan dirimu, kuperhatikan dirimu..
apa kau puas??
mengapa gajah di pelupuk mata tak pernah terlihat??
hingga selalu kau perhatikan semut diujung lautan...
ya... setelah waktu yang tak berujung, masih saja kau menganggap dia.
ya semoga kau bahagia sayank...
suatu saat kau akan mengerti, betapa tak nyamannya dihianati.
cintaku padamu, kau tahu
seperti persahabatan Li Po dan Tu Fu
lebih dari hi heel pada tumitnya
lebih cinta William Blake kepada mawarnya
seperti sepatu kanan kepada sepatu kiri
sebenci lorong kepada sepi
cintaku padamu
lebih pintar daripada angsa yang ingin terbang
lebih sabar dari pandai besi
yang mengasah linggis menjadi pedang
seperti orang gila,
malam malam aku bersumpah pada bulan
pada matahari yang memberi cahya padanya
pada bintang yang ada di atas kepalaku
di samping
di bawah
dan dimana saja karna kuyakin ia mengelilingi bumi
tanya saja pada Copernicus
pada Galileo
cintaku ku padamu : bulat adanya!
(SS)
sayank, aku menulis puisi.. walau ini bukan karanganku, tetapi cukup mewakili apa yang aku rasakan padamu.
berapa lama kita sudah bersama? berapa ribu kata yang pernah terucap? kata2 manis, sumpah serapah, hingga rayuan gombal...
masih tega saja kau sakiti aku?
sudah berapa waktu ku gunakan untukmu?
berapa banyak darah ku krbankan untukmu?
masih tega saja kau sakiti aku?
bahkan aku lupa, adakah waktu yang tersisa untuk diriku sendiri...
bahkan aku lupa, adakah ruang kosong yang tersisa untuk memikirkan selain dirimu..
masih saja kau sakiti aku??
semua telah kulakukan untukmu, kumanjakan dirimu, kuperhatikan dirimu..
apa kau puas??
mengapa gajah di pelupuk mata tak pernah terlihat??
hingga selalu kau perhatikan semut diujung lautan...
ya... setelah waktu yang tak berujung, masih saja kau menganggap dia.
ya semoga kau bahagia sayank...
suatu saat kau akan mengerti, betapa tak nyamannya dihianati.
Langganan:
Postingan (Atom)