Powered By Blogger

Lencana Facebook

Sabtu, 07 Mei 2011

Terbelenggu Rindu...

Yogyakarta, 08 Mei 2011. 01 20 AM

Rasa rindu menjajah mataku malam ini....

seakan mata ini terganjal senyumnya yang menghantui malamku...
seakan ia selalu menabuh drum di dalam hatiku..

dag dig dug..
dag dig dug..
dag dig dug..

ah...
mengapa harus malam ini wahai perempuan?
aku tak ingin terganggu...
aku ingin sendiri, mengurung diri...
jauh dari sentuhan angin malam, dari suara jangkrik yg sedang berpesta, juga jauh dari dirimu, bahkan jika itu hanya bayangmu!

Tiba-tiba bayangmu datang...
masihkah kau selembut dahulu, membuatkan aku susu bersama senyummu di pagi hari..
masihkah kau sebaik dulu, membenarkan letak kemejaku dengan sentuhan lembutmu..

Prempuanku...
seandainya kau mampu menafsirkan sikapku, perasaanku, tatapanku...
kau akan mengerti, betapa besarnya beban rasa cinta yang tak mampu aku bendung dalam hati ini.
Rasa itu terus membesar, hingga aku tak mampu menahan gejolak ini..

Tuhan.. jika kau mendengar...
Bantu aku untuk mengontrol apa yg aku rasakan.
aku tak mau rasa cintaku pada-Mu terkalahkan dengan rasa ini.
walau aku sering berapologi, aku mencintai-Mu melalui makhluk indahmu yg ada pada sosok perempuanku..
tapi Kau pasti mengerti Tuhan, bahwa ini hanyalah apaologi..

akh!! sudahlah..
terkadang semakin malam, pikiranku terlalu jauh melayang hingga tak ingat lagi bahwa perempuan itu baru saja pergi mengejar cintanya...

kemana dirimu yg dulu wahai perempuanku...
yang menggodaku dengan kelembutanmu...
yang menyapaku dengan tatapan nakalmu...

kemana dirimu yang dulu...
yang selalu sabar menghadapi egoku...
yang selalu setia mengagumiku...

kini persetan dengan semuanya...!!!
kau bahkan berani memuji laki2mu di hadapanku...
kau berkata kasar, seakan aku tak lagi berarti...

sudahlah...
angin malam sudah mulai merabaku...
aku ingin tidur, agar kau pergi bersama angan yang ku abaikan...
selamat tinggal kasih..

I miss u but I hate u...

Rabu, 04 Mei 2011

Maaf Cintaku...

Ingin kuludahi mukamu yang cantik
Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik
Ingin kucongkel keluar indah matamu
Agar engkau tahu memang indah matamu

Harus kuakui bahwa aku pengecut
Untuk menciummu juga merabamu
Namun aku tak takut untuk ucapkan
Segudang kata cinta padamu

Mengertilah
Perempuanku

Jalan masih teramat jauh
Mustahil berlabuh
Bila dayung tak terkayuh

Maaf cintaku
Aku menggurui kamu

Mengertilah
Perempuanku

Jalan masih teramat jauh
Mustahil berlabuh
Bila dayung tak terkayuh

Maaf cintaku
Aku nasehati kamu

(Iwan Fals)