Powered By Blogger

Lencana Facebook

Kamis, 21 Juli 2011

Indonesia Memanggil II




ANAK-ANAK Muda Indonesia, bangun duniamu sendiri. Kalian bisa bersama-sama bergandengan tangan, jangan tiru orang tua yang selalu bertengkar. tidak perlu lagi menonton film, sinetron, Infotainment, cerita horor, tayangan mistik, musik ndangdhut. jangan baca koran fitnah, tabloid gossip, majalah kaum modernis. Tak perlu lagi belanja ke Mall, supermall, megamall, minimarket, supermarket, hypermarket. sekarang saatnya untuk belajar. Ambil buku-buku standar. BACA. dapatkan substansinya. kembangkan. Praktikkan untuk bersama-sama mengubah Indonesia dan tumbuh bersama. Mulai dari diri sendiri. jangan menuntut orang lain, tuntut diri sendiri. Kalian sendiri. BISA! Pahlawan kita, adalah yang tidak bernama. Ialah diri Kita.


Anonim My Hero

Indonesia Memanggil




ANAK_ANAK muda Indonesia, jangan percayai para elite politik, birokrat, budayawan, tokoh publik, jurnalis, reporter televisi, host dan presenter infotainment, demonstran, pengacara, LSM, politikus busuk dan tidak busuk, ketua RT-RW, lurah, camat, bupati, gubernur, President, wakil rakyat, pendeta guru, penyair, tentara, polisi, MUI, kyai, pastor, penulis skenario sinetron, artis, GAM, OPM, komnas HAM,KPK, jaksa agung, MA, para menteri kabinet, koran, televisi, tabloid gosip, lembaga pollingcreatif writer, ghost writer, KPU, psikolog, penyanyi, artis sinetron, ragnarok, google, yahoo, peneliti, profesor, doktor dalam dan luar negeri, Indonesianis, kolumnis, post-modernis, cultural studies, liturgis, oportunis, bankir, ICW, caleg, capres, mantan jendral, purnawirawan, pahlawan, masa lalu, masa kini, dan sebagainya. KALIAN SENDIRI, bisa! pahlawan kita, adalah yang tidak bernama. ialah diri kita.

(anonim my Hero)

Selasa, 19 Juli 2011

Zaman Edan

Zamane zaman edan,
munggah mbulan numpake dokar,
politik saiki dadi dhangdutan,
rakyate kere enthek digoyang.
Sing penting ora kurang mangan.
Mangan tempe iwake tahu.
uteke memble morale kleru.

Zamane zaman edan,
wedang kopi gulane tebu
Rakyat gak eruh sapa sing digugu
Elite kabeh gak kenek ditiru
Kabeh nurut udhele dhewe
Nguyuh mbengi nyirami latar
Elite muntah rakyate lapar.

Zamane zaman edan,
tuku jemblem nang wak Tukiyem
wong cilik meneng ketoke tentrem
atine panas getam-getem.
Wong cilik ora bakal gumuyu.
Dhendheng goreng dioseng-oseng
Celeng dhegleng koq nyalon Presiden.

Sidhunata (2003)

Minggu, 17 Juli 2011

Doa berasama untuk Reformasi

Ya Tuhan, Pencipta dan Pemelihara kehidupan,
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat - Mu
karena kami dapat berkumpul dan berdoa bersama,
bersatu dalam damai.
meskipun banyak perbedaan di antara kami.
kami mensyukuri dan merayakan kebhinekaan latar belakang agama,
nilai-nilai, tradisi, ras, dan suku yang Kau karuniakan.
terlebih kami bersyukur karena di tengah kebhinekaan,
kami dapat bersatu dalam rasa damai.

Ya Tuhan, sumber kehidupan dan pengharapan.
kami datang ke hadirat - Mu, untuk memohon kekuatan dari Mu
karena memburuknya kehidupan berbangsa kami.
setiap hari kehidupan yang Kau karuniakan ini terancam,
bahkan nyawa dapat dengan mudah melayang,
mereka yang menyerukan hati nurani rakyat, dipenggal kehidupannya.

ratusan bahkan ribuan rakyat jelata,
harus mati dengan cara yang menyedihkan.
nafsu kuasa telah membuat bangsa ini terkoyak,
dan persaudaraan terancam berubah menjadi permusuhan.

Kau ciptakan kami sebagai mahkluk pekerja demi kelangsungan hidup kami.
namun kini...
sungguh banyak di antara kami telah kehilangan pekerjaan.

sebagai manusia kami membutuhkan makan.
namun kini...
harga makanan makin tak terjangkau
oleh sebagian terbesar dari kami.

Ya Tuhan, sumber karunia dan pengampunan..
kami adukan kepada Mu rasa cemas dan khawatir kami
menjalani hari-hari yang akan kami jelang
sebagai pribadi maupun sebagai bangsa.

di hadapan Mu kami menunduk dan merenung
memohon ampunan dan rahmat Mu semata.
karena sebagai umat Mu kami sering lali
menjaga karunia kebhinekaan, luhurnya kehidupan,
dan rasa kemanusiaan yang telah kau berikan.

Ya Tuhan, pencipta dan pemelihara kehidupan..
Engkaulah sumber harapan dan hidup kami.
barilah kami daya kehidupan yang berasal dari Mu.
daya khidupan yang penuh kegembiraan,
daya kehidupan yang luhur dan penuh cinta kasih,
daya khidupan yang memampukan kami untuk bangkit kembali
membina persaudaraan.

berilah kami semangat dan harapan,
gairah yang menyala demi membangun dan membela
kehidupan yang Engkau ciptakan dan karuniakan
bimbinglah kami agar kami mampu bekerja bersama
memperbaiki puing-puing reruntuhan tanah air kami.
agar menjadi tempat yang layak bagi kami semua,
untuk hidup bersaudara sebagai sesama ciptaan Mu.
amin...


(di kutip dalam buku Fiqih Lintas Agama)